2. Pengertian Baja Struktural dan Baja Tulangan
Dalam konteks teknik sipil, istilah “baja struktural” mengacu pada semua jenis baja yang berfungsi sebagai bagian dari elemen struktural suatu bangunan. Namun, secara teknis, kita dapat membedakan baja struktural menjadi dua kategori utama berdasarkan bentuk, fungsi, dan cara pemasangannya, yaitu: baja profil (structural steel sections) dan baja tulangan (reinforcing bars).
Baca juga: Sifat Mekanis Beton: Kuat Tekan, Tarik, Modulus Elastisitas, dan Aplikasinya
2.1. Baja Profil (Structural Steel Sections)
Pabrik baja membentuk baja profil ke dalam berbagai jenis seperti I-beam, H-beam, C-channel, angle (L), dan plat baja untuk digunakan sebagai elemen utama dalam rangka struktur bangunan. Pabrik baja biasanya melakukan proses pembentukan ini melalui metode hot-rolling atau cold-forming. Setiap profil memiliki dimensi dan spesifikasi teknis yang mengacu pada standar tertentu, seperti SNI 7860, ASTM A36, atau JIS G3101.
Fungsi dan Aplikasi Baja Profil:
- Digunakan sebagai balok dan kolom utama pada gedung baja.
- Elemen rangka atap (truss) dan jembatan rangka baja.
- Digunakan juga dalam struktur menara, gudang industri, dan struktur bentang lebar.
Contoh Profil Baja Struktural:
Jenis Profil | Simbol | Penggunaan Umum |
---|---|---|
I-Beam | I | Balok utama |
H-Beam | H | Kolom |
C-Channel | C | Rangka sekunder |
L-Angle | L | Bracing |
2.2. Baja Tulangan (Reinforcing Bars / Rebar)
Perancang struktur menggunakan baja tulangan, atau rebar, sebagai elemen khusus untuk memperkuat beton. Karena beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun lemah terhadap gaya tarik, mereka menempatkan baja tulangan di dalam beton untuk menahan gaya tarik, mengendalikan retak, dan meningkatkan daktilitas struktur.
Acuan Standar:
Pemerintah Indonesia, melalui SNI 2052:2024, menetapkan syarat mutu, dimensi, toleransi, serta sifat mekanis baja tulangan seperti kuat leleh dan elongasi minimum.
Jenis-Jenis Baja Tulangan:
- Tulangan polos (plain bar) – berbentuk bulat halus, biasanya digunakan untuk pengikatan atau elemen non-struktural.
- Tulangan ulir (deformed bar) – memiliki pola ulir pada permukaan, memberikan lekatan mekanis yang lebih baik dengan beton.
- Wire mesh – jaringan baja yang dilas, digunakan pada pelat beton lantai atau dinding pracetak.
Jenis Tulangan | Ciri Fisik | Kode Umum SNI | Penggunaan |
---|---|---|---|
Polos | Permukaan halus | BJTP | Pengikat, tulangan pembantu |
Ulir | Permukaan berulir | BJTD | Tulangan utama pelat, balok, kolom |
Wire Mesh | Anyaman kawat baja | MW | Pelat lantai, dinding tipis |
2.3. Perbedaan Baja Profil dan Baja Tulangan
Aspek | Baja Profil | Baja Tulangan |
---|---|---|
Fungsi | Elemen utama rangka struktural | Penguat dalam beton bertulang |
Bentuk | Profil I, H, C, L, plat | Batangan polos/ulir, wire mesh |
Produksi | Hot-rolled atau cold-formed | Hot-rolled, terkadang cold-drawn |
Pengujian Mutu | ASTM, JIS, SNI 7860 | SNI 2052:2024 |
Posisi dalam struktur | Terbuka dan terlihat langsung | Tersembunyi di dalam elemen beton |
Sekarang kita lanjut membahas Sifat Mekanis Utama Baja Struktural di halaman selanjutnya.