Preliminary Design Balok SRPMM
a) Tinggi Minimum
Jika suatu gedung teridentifikasi masuk ke dalam Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah dan menggunakan beton nonprategang, maka tinggi minimum (hmin) balok memiliki persamaan berikut:
Kondisi perlekatan | Minimum h |
Perlekatan sederhana | l*/16 |
Menerus satu sisi | l/18,5 |
Menerus dua sisi | l/21 |
Kantilever | l/8 |
*l merupakan panjang bentang balok
Tabel di atas merujuk Tabel 9.3.1.1 yang karateristik betonnya merupakan beton normal yang menggunakan tulangan mutu 420 MPa. Untuk penggunaan tulangan di atas 420 MPa maka harus mengikuti pasal 9.3.1.1.1 dan untuk penggunaan beton ringan harus mengikuti pasal 9.3.1.1.2.
Adapun balok dengan perlekatan sederhana berarti satu batang balok dengan 2 perletakan saja. Kata “menerus” berarti terdapat balok lain di sisi samping balok tinjauan. Kantilever merupakan balok yang hanya bertumpu pada satu tumpuan.
Terdapat banyak pilihan, namun sering kali penggunaan praktis di lapangan untuk balok selain kantilever yaitu dengan persamaan hmin = l/10.
b) Lebar minimum
Tidak ada syarat dalam SNI 2847 2019 mengenai lebar minimum untuk preliminary design balok dengan SRPMM. Namun, penggunaan praktis di lapangan yaitu bmin = 1/2h atau bmin = 2/3h.
Preliminary Design Balok SRPMK
Balok dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus memiliki syarat tambahan untuk dimensinya. Berdasarkan pasal 18.6.2.1, syaratnya yaitu:
- Bentang bersih balok (ln), harus minimal 4d
- Lebar penampang balok (bw), harus sekurangnya nilai terkecil dari 0,3h dan 250 mm
- Proyeksi lebar balok yang melampaui lebar kolom penumpu tidak boleh melebihi nilai terkecil dari c2 dan 0,75c1 pada masing-masing sisi kolom.
Dimana,
d = Tinggi efektif balok
c1 = Panjang kolom
c2= Lebar kolom
Kesimpulan
Preliminary design merupakan estimasi awal, termasuk dimensi yang melibatkan:
- Penentuan sistem struktur. Sistem rangka pemikul momen tertentu memiliki persamaan preliminary design yang berbeda.
- Pemilihan mutu material (beton dan baja tulangan). Sebagai contoh jika menggunakan mutu baja 420 maka harus menggunakan persamaan “x” dan seterusnya.