Dalam dunia teknik sipil, setiap struktur beton bertulang yang kita lihat – mulai dari gedung bertingkat, jembatan, hingga rumah tinggal – selalu berawal dari tahap yang sangat penting namun sering diabaikan: preliminary design atau perancangan awal.
Tahap ini adalah awal dari perencanaan struktur yang efisien, aman, dan ekonomis. Artikel ini akan membahas apa itu preliminary design, kenapa penting, serta bagaimana melakukannya dengan mengacu pada SNI 2847:2019.
Apa Itu Preliminary Design?
Preliminary design adalah tahapan awal dalam perencanaan struktur beton bertulang dimana dimensi kasar elemen-elemen utama seperti pelat, balok, kolom, dan pondasi ditentukan berdasarkan asumsi beban, sistem struktur, dan mutu material.
Tujuannya bukan untuk menghasilkan desain akhir, tapi sebagai kerangka awal yang mendekati kondisi sebenarnya agar mempermudah analisis struktur lanjutan.
Mengapa Preliminary Design Penting?
- Menghindari desain yang terlalu boros atau terlalu minim.
- Memastikan struktur dapat mendukung beban rencana.
- Menyediakan dasar awal untuk analisis struktur dan model SAP2000, ETABS, dll.
- Menghemat waktu dan biaya perencanaan.
Acuan Preliminary Design
Dalam melakukan preliminary design, penggunaan standar berbeda-beda tergantung regulasi pemerintah. Di Indonesia, preliminary desain mengacu pada SNI 2847 2019 (Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan). Standar ini mengadopsi ACI 318M-14 (Building Code Requirements for Structural Concrete) dan ACI 318R-14 (Commentary on Building Code Requirements for Structural Concrete).
Preliminary Design balok memiliki berbagai macam rumus yang penggunaannya tergantung sistem struktur bangunan. Sistem tersebut yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa, Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
Baca juga: Apa Itu Sistem Rangka Pemikul Momen?
Beton Prategang dan Beton Nonprategang
Sebelum membahas persamaan/formula preliminary desain, kita perlu membahas istilah yang sebagian besar masih asing, terutama oleh mahasiswa. Pada standar desain struktur beton, terdapat 2 istilah penting yang sangat sering muncul. Istilah ini merujuk pada sistem beton yang digunakan, beton prategang dan beton nonprategang. Beton prategang yaitu beton yang mengandalkan kekuatan dari kabel baja (tendon) yang ditarik, sedangkan beton prategang yaitu beton yang mengandalkan kekuatan dari tulangan baja yang dirakit di dalamnya.
Sekarang kita bahas Persamaan Preliminary Desain Balok pada halaman selanjutnya.